Meski dengan bantuan sebelas pemain asing, Santarcangelo gagal untuk keluar dari zona merah di Lega Pro Girone B. Hasil negative ini membawa mereka harus berkecimpung dalam pertaruang playoff. Namun bukan playoff promosi, melainkan playoff degradasi. Terjatuh ke kasta ke empat tentu bukan pilihan untuk kedua tim, terutama Vicenza, yang dulunya merupakan salah satu poros penting di sepakbola Italia dengan catatan satu trofi Coppa Italia dan dua title Serie B.
Santarcangelo Calcio mengakhiri musim di peringkat ke 17 usai hasil imbang terakhir di laga kandang melawan Ravenna tidak cukup untuk membawa mereka keluar dari jeratan zona degradasi. Total raihan 35 poin dari 9 kemenangan, 11 hasil imbang dan 14 kekalahan bukanlah hasil yang mereka inginkan untuk tahap ini. Awal musim yang buruk bisa menjadi kambing hitam masalah mereka musim ini, tim asuhan Karel Zeman ini hanya berhasil mengambil dua kemenagan dari lima belas pertandingan mereka diawal musim. Meski catatan negative ini berhasil diperbaiki di paruh kedua musim, tim telah terjebak terlalu dalam untuk dapat benar-benar keluar dari zona merah.
Bagi beberapa fans Serie A, mungkin tidak akan asing mendengar nama Vicenza. Juara Coppa Italia edisi 1997 ini telah berubah menjadi tim semenjana usai klub menderita masalah finansial diawal pergantian millennium dan kini harus puas bermain di kasta ketiga sepakbola Italia. Mereka bahkan dapat turun kekasta yang lebih rendah lagi jika tidak mengahasilkan performa terbaik dalam fase playoff Serie C ini.
Mengawali musim dengan torehan positif dimana mereka tampil kuat dan tidak terkalahkan dalam enam pertandingan diawal musim, Vicenza kemudian jatuh pada periode buruk dimana mereka tanpa kemenangan dalam 12 pertandingan beruntun. Capaian minus ini yang kemudian menjadi norm bagi tim ini hingga akhir musim. Duduk di posisi ke 18 di klasemen Girone B, Vicenza hanya mampu mengamankan total 32 poin dari 34 pertandingan.
Setidaknya bagi tim tamu, mereka memiliki keunggulan dari leg pertama. Kemenangan 2 – 1 memang bukan sesuatu yang patut dibanggakan, namun setidaknya mereka berhasil datang ke leg kedua ini dengan kepala tegak dan berharap mampu menahan gempuran serangan tuan rumah. Setelah babak pertama yang berlangsung tanpa serangan, gol dari Isnik Alimi dari assist dari De Giorgio di menit ke 47 membuka permainan. Selang beberapa menit kemudian, Santarcangelo membawa kedudukan menjadi sama kuat melalui sundulan dari Zoran Lesjak. Namun Vicenza tidak ingin dipermalukan di kandang dan terus menekan hingga akhirnya tendangan jarak jauh Stefano Giacomelli memberikan keunggulan yang dibutuhkan menjelang leg kedua.
Dalam tiga pertemuan terakhir, tim tuan rumah telah lebih dominan ketimbang tamunya. Santarcangelo memenangkan dua pertandingan di musim reguler baik dalam laga kandang maupun tandang. Dan jika kita mau jujur, tim tuan rumah telah memasuki fase playoff ini dengan ritme yang lebih positif ketimbang tamu mereka yang telah tanpa kemenangan. Tim tuan rumah pasti akan bermain menyerang dari awal untuk menutup deficit gol sementara tim asuhan Nicola Zanini mungkin akan bermain dari dalam lini belakang mereka untuk menjaga keunggulan dari leg pertama.
Prediksi Skor: Santarcangelo Calcio [1] vs [0] Vicenza Calcio