Piala Dunia 2018 – Kiprah Meksiko di Piala Dunia dalam 6 edisi terakhir seakan selalu menjadi anomali tersendiri bagi tim berjuluk El Tri ini. Pasalnya langkah mereka selalu terhenti di babak 16 besar dan anomali itu akan coba dipecahkan oleh Meksiko dalam Piala Dunia 2018 tahun ini. Namun dalam usahanya untuk memuluaskan misi tersebut, Meksiko tentu masih memiliki banyak PR. Fakta argumen tersebut saat mereka harus takluk 0-2 di laga uji coba terakhir jelang terjun ke Piala Dunia.
Javier Hernandez dkk dijadwalkan akan tergabung di grup F bersama Jerman, Denmark dan Korea Selatan. Jerman hampir pasti adalah saingan terberat Meksiko dalam persaingan lolos ke babak gugur dan kedua tim ini akan saling bentrok di laga pertama. Pertandingan melawan Jerman tentu akan sangat krusial bagi Meksiko, mampu menahan imbang juara bertahan tersebut saja akan semakin memuluskan langkah El Tri.
Meksiko dalam Piala Dunia kali ini masih membawa sejumlah pemain veteran seperti striker Oribe Peralta serta Rafael Marquez. Saat laga melawan Denmark, Peralta secara mengejutkan dipasang sebagai starter oleh Juan Carlos Osorio dan hasilnya pun jauh dari kata memuaskan. Begitu juga dengan Marquez yang masuk pasca turun minum dan tak berbeda jauh nasibnya dengan Peralta.
Adanya Rafael Marquez dan Oribe Peralta tentu merupakan sebuah keputusan mengejutkan yang dilakukan Osorio. Secara teknis kedua pemain tersebut sudah termakan usia dan terlalu lambat untuk mengikuti skema bermain rival Amerika Serikat ini, laga melawan Denmark kemarin menjadi bukti hal tersebut.
Namun kehadiran keduanya tentu akan sangat penting bagi ruang ganti Meksiko, apalagi keduanya juga sangat kenyang pengalaman. Peralta adalah pemain yang berperan krusial saat Meksiko meraih medali emas dalam Olimpiade 2012. Sementara Marquez tentu tak lagi diragukan kapasitasnya sebagai salah satu legenda besar Meksiko bersanding bersama Jared Borgetti.
Meksiko tentu berharap banyak pada winger andalan mereka Giovani Dos Santos yang diharapkan mampu mengulang performanya saat 2014 lalu. Namun sayang Giovani merupakan pemain yang terhitung mengalami permasalahan inkonsistensi yang cukup akut, tak heran jika karirinya kini hanya bergelut di MLS Amerika Serikat. Di awal karirnya Giovani bahkan sempat diprediksi menjadi salah satu winger terbaik di dunia.
Bila memang pada akhirnya performa Giovani tak mampu memenuhi ekspentasi Meksiko, mereka sejatinya masih memiliki seorang Jesus Corona yang cukup moncer bersama FC Porto musim ini. Dalam beberapa laga uji coba Corona memang terlihat menjadi motor utama Meksiko namun dirinya tentu tak akan mampu membawa negaranya melaju jauh tanpa dukungan performa apik punggawa lainnya.
Permasalahan lain bagi Meksiko tentu adalah masalah lini depan karena Meksiko akan sangat banyak bergantung pada sosok Javier Hernandez. Selain Hernandez, Meksiko hanya memiliki Raul Jimenez serta Oribe Peralta. Jimenez terbukti belum berada pada level teratas, sementara Peralta seperti yang sudah disinggug sebelumnya sudah termakan usia.
Meksiko diprediksi akan menduduki posisi Runner Up Grup F dan lolos ke babak gugur bersama Jerman.